Masjid Istiqlal adalah masjid terbesar di Asia Pasifik (Asia Tenggara dan Asia Timur), serta menjadi ikon Kota Jakarta sekaligus Ibu Kota Indonesia yang tidak pernah luput dari perhatian. Diseberang Masjid ini juga terletak Gereja Katedral, sehingga sering digambarkan sebagai simbol toleransi antar umat beragama di Indonesia. Masjid berumur 42 tahun ini pada proses pembangunannya tidaklah berlangsung dengan mulus, dalam Sejarah Masjid Istiqlal setidaknya membutuhkan waktu selama 17 tahun hingga masjid ini benar-benar bisa digunakan.
sumber : www.wikipedia.org
Berlokasi di Jakarta, masjid ini menyimpan banyak sekali sejarah yang berliku sejak awal mulai dibangunnya. Masjid Istiqlal adalah ungkapan rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam atas kemerdekaan yang diraihnya setelah dijajah selama 350 tahun. Istiqlal sendiri memiliki makna berupa merdeka, yang secara literial dari bahasa Arab memiliki arti kebebasan dan kemerdekaan.
Dilansir dari laman Sistem Informasi Masjid Kementrian Agama, Masjid ini pertama kali diprakarsai oleh presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Pada 7 Desember 1954 telah berkumpul sekitar 200 ulama dan para tokoh Islam dari seluruh Jakarta Raya yang dipimpin oleh tokoh islam dari Partai Masyumi, KH. Taufiqurrohman, Dalam pertemuan itu mereka bersepakat membentuk Pengurus Harian Masjid Istiqlal dengan Ketua Umum H. Anwar Tjokroaminoto.
Pada tahun 1955 diadakan sayembara desain bangunan masjid istiqlal yang diketuai oleh Mr. Assat, beliau adalah seorang yang pernah menjadi Presiden Negara Republik Indonesia dengan Ibu Kota Yogyakarta saat itu. Sedangkan Dewan Juri diketuai oleh Presiden Sukarno.
Setelah diadakan rapat dewan juri, muncullah nama Federich Siababan yang dinyatakan memenangkan sayembara dengan sandi “ketuhanan” desainer pemeluk Kristen Protestan tersebut berhasil mengungguli karya-karya desainer yang lainnya. Pada 22 Februari 1955, pemenang sayembara disebarluaskan melalui surat kabar dengan judul “Sayembara Rencana Gambar Masjid Istiqlal”.
Namun hasil karya tersebut tidak langsung direalisasikan, Bung Karno selaku dewan juri meminta Federich untuk menyempurnakan hasil karyanya terlebih dahulu.
sumber : www.detik.com
Meski pada tahun 1955 pemenang sayembara telah ditentukan, peletakan batu pertama Masjid Istiqlal tidaklah kunjung dilakukan.
Terletak di bekas Taman Wihelma timur laut lapangan Medan Merdeka, pada tanggal 24 Agustus 1961, dengan diadakan upacara resmi yang dipimpin oleh orang nomer satu di Indonesia. Presiden Soekarano melakukan peletakan batu pertama Masjid Istiqlalsebagai penanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal.
Proses pembangunan Masjid Istiqlal tidaklah semulus yang diperkirakan, hingga 8 tahun berselang paska peletakan batu pertama atau pada tahun 1969, bangunan masjid masih berupa pilar-pilar beton yang terpancang, belum ada atap yang menutupi. Hingga pergantian kepemimpinan dari Orde Lama ke Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, pembangunan juga tak kunjung selesai.
Baca juga : Inilah Keunggulan Kubah Masjid Galvalum dan Harga Kubah Masjid Galvalum
Seiring berjalannya waktu, panitia pembangunan juga silih berganti. Melihat kondisi itu, Presiden Soeharto langsung turun tangan. Beliau menjadi Ketua Penyantun Masjid Istiqlal, melalui Anggaran Program Pembangunan Lima Tahun Periode I dan II yang digagas oleh Pak Harto, pembangunan Masjid Istiqlal dapat dilanjutkan kembali.
Momen-momen yang dinantikan akhirnya tiba, setelah melewati waktu selama 17 tahun, akhirnya pembangunan Masjid Istiqlal bisa diselesaikan. Pada tanggal 22 Februari 1978, Presiden Soeharto akhirnya meresmikan masjid terbesar di Asia Pasifik yang menjadi kebanggan Bangsa Indonesia.
Dengan gaya arsitektur modern, bangunan utama Masjid Istiqlal terdiri dari 5 lantai. Terdapat 1 kubah besar berdiameter 45 m dengan ditopang oleh 12 tiang penyangga. Bagian dinding serta lantai dilapisi marmer yang indah dan berhiaskan ornament geometric yang terbuat dari baja antikorosi. Selain itu, terdapat 1 menara setinggi 96,66 m yang terletak di sudut serambi masjid bagian selatan.
Masjid Istiqlal selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah umat muslim, masjid ini juga digunakan untuk kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas social dan kegiatan umum.
sumber : www.pu.go.id
Setelah 42 tahun berdiri, renovasi besar-besaran dilakukan di era Presiden ke 7 Republik Indonesia yaitu Bapak Ir. Joko Widodo. Dikerjakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) renovasi menelan anggaran sebesar Rp 475 miliyar. Beberapa bagian direnovasi, misalnya bagian mihrab yang terbuat lebih megah, tempat wudhlu, serta zona parkir yang berada di bawah tanah. Masjid yang bisa menampung 200 ribu jamaah itu, kini terlihat lebih megah dan indah.
Tepat pada hari Sabtu tanggal 25 Juli 2020, melalui akun Twitternya, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwasannya Masjid yang kini berumur 42 tahun itu sudah rampung direnovasi.
Setelah 42 tahun berdiri, Masjid Istiqlal kini bersolek lebih megah setelah direnovasi besar-besaran oleh Kementerian PUPR dengan biaya Rp475 miliar.
Inilah wajah terbaru masjid terbesar di Asia Tenggara berkapasitas 200.000 jamaah itu. pic.twitter.com/yE2SuZTryQ
— Joko Widodo (@jokowi) July 25, 2020