Jual Kubah Masjid Murah Berau
April 19, 2022
Produsen Kubah Masjid Malinau
April 19, 2022
Show all

Sejarah Masjid Agung Demak Jawa Tengah

Masjid Agung Demak – Sejarah Islam di Indonesia dimulai di Demak Jawa Tengah. Di kota inilah para sunan yang berdakwah ke seantero negara ini berkumpul. Ya, kota yang terletak di sisi utara Pulau Jawa ini memanglah strategis semenjak dulu. Posisinya sendiri dekat dengan pesisir yang menjadikan jalan perdagangan kala itu aktif. Kegiatan di masa kemudian tersebut warnanya meninggalkan sesuatu peninggalan budaya yang kokoh di kota ini. Salah satu peninggalan yang sampai dikala ini masih berdiri kuat merupakan Masjid Agung Demak, yang saat ini jadi salah satu tempat wisata di Demak yang jadi kesukaan para pelancong.

sejarah masjid agung demak

Sumber : https://travel.detik.com/

Sejarah Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak ialah masjid kuno yang dibuat oleh Raden Patah dari Kerajaan Demak dibantu para Walisongo pada abad ke- 15 Masehi. Jika kita melihat daftar masjid tertua di Indonesia, Masjid Agung Demak adalah salah satunya. Lokasi Masjid Agung ini berada di Kampung Kauman, Desa Bintoro Kec. Demak Kab. Demak Provinsi Jawa Tengah. Terletak di pas di alun- alun serta pusat keramaian Demak, Masjid Agung Demak tidak susah buat ditemui.

Boleh dikata sejarah berdirinya masjid Agung di Demak merupakan berhubungan erat dengan sejarah berdirinya Kerajaan Demak. Karena, telah menjadi tradisi dalam umat Islam sejak era Nabi Muhammad SAW, kalau berdirinya negeri Islam merupakan didahului ataupun dibarengi dengan didirikannya sebuah masjid. Separuh riwayat menyampaikan, jika masjid yang syarat akan sejarah itu didirikan pada hari Kamis Kliwon malam Jum’ at Legi bersamaan dengan 1 Djulqoidah tahun 1479 M.

sejarah masjid agung demak

Masjid Agung Demak Tahun 1920-1930 (Sumber : https://id.wikipedia.org/)

Bagi cerita yang tersebar di warga, Masjid Agung Demak dahulunya merupakan tempat berkumpulnya Walisongo yang menyebarkan agama Islam di tanah jawa. Raden Patah bersama dengan Walisongo membangun masjid ini dengan berikan foto yang mirip bulus yang ialah candra sengkala memet yang bermakna Sarira Sepi Kiblating Gusti.

Jika kita melihat filosofi dari hewan bulus, merefleksikan tahun pembangunan Masjid Agung Demak ialah 1401 Saka. Bulus yang terdiri tas kepala mempunyai arti angka satu, empat kaki bulus bermakna empat, tubuh bulus yang bundar bermakna nol, serta ekor bulus bermakna satu, jadi dapat dibaca 1401. Hewan Bulus atau dalam bahasa latin amyda cartilaginea ini menjadi simbol Masjid Agung Demak, dibuktikan dengan terdapatnya banyaknya ornamen bergambar bulus di bilik masjid.

Baca Juga : Hal yang Mempengaruhi Harga Kubah Masjid Modern

Secara filosofis Bulus Menggambarkan Tahun Pembangunan Masjid Agung Demak ialah 1401 Saka

Melihat desainnya, Masjid Agung Demak merupakan simbol arsitektur tradisional Indonesia yang khas dan sarat arti. Senantiasa simpel tetapi terkesan megah, anggun, indah, serta sangat berkarismatik. Atap masjid berupa linmas yang bersusun 3 ialah cerminan akidah Islam ialah Iman, Islam, serta Ihsan. 4 tiang utama di dalam masjid yang diucap Saka Tatal/ Saka Guru terbuat langsung oleh Walisongo. Tiap- tiap di sebelah barat laut oleh Sunan Bonang, sebelah barat energi oleh Sunan Gunung Jati, sebelah tenggara oleh Sunan Apel, serta sebelah Timur Laut oleh Sunan Kalijaga. Pintu Masjid Agung Demak yang diketahui dengan nama Pintu Bledheg disangka dapat menahan petir.

Bagian teras Masjid Agung Demak ditopang oleh 8 buah tiang yang diucap Saka Majapahit. Saka Majapahit ini ialah hadiah dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi kepada Raden Patah dikala jadi Adipati Notoprojo di Glagahwangi Bintoro Demak tahun 1475 Masehi. Pintu yang terbuat oleh Ki Ageng Selo pula ialah prasasti Candra Sengakal yang berbunyi Nogo Mulat Sarira Wani, maknanya tahun 1388 Saka ataupun 1466 Masehi.

Dengan hadirnya atap tajug serta sebagian artefak kerajaan, Masjid Agung Demak diketahui pula selaku bangunan yang mempunyai nilai sakral bagi tradisi Islam Kejawen.

Sampai saat ini, banyak wisatawan yang melaksanakan ziarah ke makam raja- raja Demak serta keluarganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *