Banyak yang belum tahu jika sahabat Sa’ad bin Abi Waqqas dimakamkan di negara China, dibalik itu ada kisah sosok beliau melintasi perbatasan Arab dan menerangi jalan menuju Cina dengan pesan Islam. Kisah ini adalah salah satu yang paling menarik dalam sejarah Islam, menyoroti keberanian, ketekunan, dan dedikasi untuk menyebarkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Sa’ad bin Abi Waqqas lahir di kota Makkah sekitar tahun 595 Masehi, hanya beberapa tahun sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW. Dia lahir dalam keluarga yang terhormat, dengan ayahnya, Abu Waqqas, yang juga merupakan seorang tokoh yang dihormati di Makkah. Sa’ad bin Abi Waqqas menjadi salah satu sahabat yang paling awal memeluk Islam, menerima dakwah Nabi Muhammad dengan penuh keimanan dan tekad yang kuat.
Sebagai salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin surga oleh Nabi Muhammad, Sa’ad bin Abi Waqqas memegang peran penting dalam penyebaran Islam. Dia berpartisipasi dalam banyak pertempuran dan kampanye selama zaman Nabi, termasuk Pertempuran Badar dan Pertempuran Uhud. Keberanian dan kekuatan militernya terkenal, dan dia selalu menjadi panutan bagi pasukan Muslim.
Setelah kematian Nabi Muhammad, Sa’ad bin Abi Waqqas terus memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di bawah kepemimpinan Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan. Salah satu momen paling penting dalam peran Sa’ad adalah saat dia dikirim oleh Khalifah Umar bin Khattab ke Persia untuk memimpin pasukan Muslim dalam penaklukan Persia.
Setelah keberhasilan di Persia, Sa’ad bin Abi Waqqas dikirim oleh Khalifah Umar ke arah Timur, menuju Cina. Misinya adalah menyebarkan agama Islam ke wilayah-wilayah yang belum terjamah oleh dakwah Islam. Keberhasilan Muslim di Persia telah membuka jalan bagi penyebaran Islam ke arah Timur, dan Sa’ad bin Abi Waqqas adalah salah satu utusan yang diutus untuk mengembangkan pengaruh Islam di wilayah tersebut.
Saat Sa’ad bin Abi Waqqas tiba di Cina, dia disambut dengan hangat oleh masyarakat setempat. Meskipun Islam masih merupakan agama minoritas di sana, namun orang-orang Cina tertarik dengan ajaran-ajaran baru yang dibawa oleh Sa’ad. Keterampilannya dalam berbicara dan berinteraksi dengan orang-orang Cina membuatnya menjadi duta yang efektif bagi Islam.
Orang-orang Cina mulai menerima ajaran Islam, dan banyak di antara mereka yang mengikuti jalan agama yang dibawa oleh Sa’ad bin Abi Waqqas. Dia membangun masjid, sekolah, dan pusat-pusat keagamaan lainnya di berbagai kota di Cina, membantu memperkuat fondasi Islam di wilayah tersebut.
Meskipun tidak ada catatan pasti tentang bagaimana atau di mana Sa’ad bin Abi Waqqas wafat di Cina, namun tradisi dan cerita turun temurun menunjukkan bahwa dia meninggal di sana setelah menjalankan misi Islamnya. Kematian Sa’ad bin Abi Waqqas di tanah asing menyoroti komitmen dan pengorbanannya dalam menyebarkan agama Islam ke tempat-tempat yang jauh dari tanah kelahirannya.
Warisan Sa’ad bin Abi Waqqas tetap hidup dalam tradisi dan sejarah Muslim di Cina. Kehadirannya membawa perubahan yang signifikan dalam masyarakat Cina, memperkaya budaya dan agama mereka dengan ajaran-ajaran Islam. Meskipun Islam masih merupakan agama minoritas di Cina, namun kontribusi Sa’ad bin Abi Waqqas telah membantu mengukuhkan keberadaannya di negara tersebut.
Kisah Sa’ad bin Abi Waqqas adalah cerminan dari keberanian, ketekunan, dan dedikasi untuk menyebarkan agama Islam di seluruh dunia. Peran pentingnya dalam penyebaran Islam, termasuk misinya ke Cina, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Islam dalam merangkul dan mengubah masyarakat di berbagai belahan dunia. Melalui kisah Sa’ad bin Abi Waqqas, kita dapat memahami nilai-nilai universal dari Islam dan bagaimana pesan tersebut dapat menginspirasi dan membawa perubahan di mana pun itu diterima.